percakapan seorang ulama dengan penghuni kubur bermuka muram




Soleh Murri rah.a. berkata, "Suatu ketika, pada malam Jumat di bagian akhir malam, saya berjalan ke arah masjid Jamia untuk shalat Shubuh di sana.



Waktu untuk shalat Shubuh belum sampai. Di tengah perjalanan aku melihat tanah pekuburan lalu aku duduk di salah satu kuburan. Tak terasa, saya mengantuk dan tertidur di sana.


Dalam mimpi, aku melihat semua kuburan terbuka dan penghuninya keluar dari kuburannya masing-masing Mereka tertawa, berbicara satu sama lain dengan perasaan gembira. Dari salah satu kuburan, keluar seorang pemuda yang pakaiannya kotor dan wajahnya sedih; lalu ia duduk di sebelahku.



Tidak berapa lama kemudian, turun malaikat-malaikat dari langit yang memegang wadah-wadah dari cahaya yang ditutup dengan kain cahaya. Mereka memberi satu bekas kepada setiap orang penghuni kubur itu.


Siapa yang telah menerima satu bekas, kemudian ia kembali ke dalam kuburnya sendiri. Semuanya telah menerima satu bekas tadi kecuali pemuda itu, ia masuk ke dalam kubur dengan tangan kosong.



Aku bertanya kepadanya, 'Apa yang telah terjadi denganmu? Dia menjawab, 'Itu adalah hadiah-hadiah bagi mereka yang telah dikirim oleh saudara-saudara mereka yang masih hidup.


Tetapi tidak ada seorang pun yang mengirim hadiah kepadaku. Hanya ibuku saja yang masih hidup, tetapi dia sedang tenggelam dengan dunia. Dia sudah kawin lagi dan sibuk dengan suaminya.


Tidak pernah sekalipun ia mengingatku.' Saya kemudian menanyakan alamat ibunya. Keesokan harinya saya pergi untuk menemui ibunya lalu saya memanggilnya dari balik hijab.



Aku bertanya kepadanya mengenai anaknya dan menceritakan tentang mimpiku. Perempuan itu berkata, Sesungguhnya ia adalah anakku, dia merupakan bagian dari jantungku, pangkuanku adalah tempat tidurnya. 


Kemudian perempuan itu memberi seribu dirham kepadaku dengan mengatakan, 'Berikanlah uang ini sebagai sedekah untuk anakku, untuk penyejuk mataku. Mulai sekarang aku akan selalu mengingatnya dengan doá dan sedekah, dan aku tidak akan melupakannya lagi



 Soleh Murri rah. a. berkata, "Sekali lagi aku bermimpi mengenai rombongan di tanah pekuburan itu, semuanya dalam keadaan gembira termasuk pemuda tadi. Kali ini aku melihat pemuda itu berpakaian bagus dan wajahnya berseri.

Dia berlari kepadaku lalu berkata, 'Wahai Soleh! Semoga Allah.Swt. memberi balasan yang baik, sekarang aku sudah mendapatkan hadiahku." (Raudhur Riyahin)


Banyak kisah seperti itu yang terdapat dalam berbagai kitab. Sebagian ada juga yang diceritakan dalam hadits.


Jadi, siapa yang menghendaki agar anak-anaknya mendatangkan faedah kepadanya setelah kematiannya, maka hendaknya ia berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menjadikan anaknya supaya saleh.


Inilah kasih sayang yang sebenarnya terhadap anak dan kebaikan untuk dirinya sendiri.







Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "percakapan seorang ulama dengan penghuni kubur bermuka muram"

Post a Comment