kehendak Rasul terhadap tamu







Dari Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat hendaklah ia memuliakan tamunya; jangan menyakiti tetangga-tetangganya; hendak atau diam

laih: Misykat

Di dalam riwayat lain disebutkan bahwa ia hendaknya bersilaturahim.


 Dalam hadits ini Rasulullah saw. memberi peringatan mengenai beberapa hal dan dimulai dengan perkataan, 'barangsiapa yang beriman kepada
Allah Swt. dan hari akhirat'. Maksudnya adalah bahwa inilah bukti kesem-
purnaan iman. Jika tidak mementingkan perkara ini maka imannya tidak
sempurna. (Mazahirul Haq)


Dikatakan 'iman kepada Allah Swi. dan hari akhirat' mungkin karena
di akhirat tidak ada balasan untuk kebaikan tanpa iman kepada Allah Swt.

Dengan iman kepada Allah Swt., maka iman kepada akhirat sudah termasuk
di dalamnya. 

Hal ini disebutkan lagi untuk memberi kesadaran dan niat agar mengharapkan balasan yang hakiki di akhirat.  

Kita mengetahui betapa besar nya balasan Allah Swt.  terhadap ámalan-ámalan yang kita kerjakan di dunia.

Setelah itu Rasulullah saw. memberi peringatan kepada empat perkara. Pertama adalah memuliakan tamu. 

Pembahasan mengenai hal ini akan menyusul pada penjelasan hadits mendatang Kedua adalah tidak menyusahkan tetangga-tetangga. 

Perintah mengenai hubungan dengan tetangga dalam hadits ini, tingkat yang paling ringan adalah jangan menyusahkannya. 

Di dalam hadits-hadits yang lain dibicarakan mengenai hak-hak tetangga Di dalam sebagian riwayat dari Syaikhain (Bukhari dan Muslim)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "kehendak Rasul terhadap tamu"

Post a Comment