Kau yang pernah ku janjikan

Kita duduk berdua di bangku sebuah taman,
Pada permulaan malam yang rembulan memancarkan cahayanya menerangi wajahmu.
Kita berdua bertukar cerita tentang sekumpulan kenangan tentang masa silam,

Aku bisa melihat cahaya bulan menerangi tawamu saat kau bercerita.

Aku selalu mengingat masa -masa sulit yang pernah kita lewati bersama,
Ketika hujan, dan aku mengantarmu pulang.
Saat Ketika kita melewati jalan yang berdebu,
Saat kau memasakan makanan untuk ku dan untuk sahabat -sahabatku.





Jika kau ingin melupakan semua itu,
Maka ketahuilah lelaki lebih banyak melupakan sedangkan prempuan lebih banyak mengingat.

Lelaki tak pernah menangis ketika tengah malam, atau ketika menginat hal -hal sedih.

airmatanya terlalu berharga untuk menangisi hal -hal kecil yang seperti itu. 

Padahal, ,
bukanyakah dahulu aku pernah menjanjikan petualangan -petualangan hebat tentang sebuah tempat yang belum kau kenali,?
Dan bukanyakah kau juga tau, bahwa aku orang yang pandai membaca perasaan -perasaanmu. mengetahui apa yang kau butuhkan untuk mengisi ruang yang sementara kosong 

Dan kau juga orang yang pertama mempercayakan hatimu untuk ku,
Lalu kemudian aku mempercayakan hatiku untuk mu.


wahai kau sang pemilik bola mata yang cantik,

jika kau mengidzinkan aku sedikit saja masuk kedalam lembaran kisah -kisahmu lagi


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kau yang pernah ku janjikan"

Post a Comment