alur cerita



~Kehidupan
Berupa sekumpulan presepsi - presepsi penulis tentang artian hidup. Dan hanya berupa opini yang mungkin bisa benar pun juga tidak.
Setelah lama memilih, memilah, mencari wanita ~ (wali | gadis krudung merah) ehh,, mengkritisi kehidupan yang baru 19 tahun berjalan ini saya selaku pimpinan ketua panitia penyelenggara lomba panjat pinang berasumsi bahwa hudup yang kita jalani adalah apa yang akan kita jalani, pun apa yang harus kita hadapi adalah apa yang harus terjadi,
Jika seorang mempertanyakan bahwa apa itu hidup maka, jawabanya adalah seperti apa seorang itu mempertanyakan artian hidup itu sendiri. Dari segi analogis, spiritualis atau melankolis ehh,
Untuk penjelasan secara simpel dan goblognya jika hidup di pandang dari segi logika, maka logika saya mungkin berasumsi : bahwa hidup adalah suatu keberadaan akal di sebuah ruang masa dan waktu, hidup hanyalah ada.
Namun jika saya pandang dari segi spiritual, saya akan berasumsi : bahwa inti hidup adalah segala sesuatu tentang hal di luar dari kehidupan itu sendiri.
apakah pendapat ini benar ?..
Jika bertanya pada saya maka jawabanya benar, dan jika bertanya kepada para pakar mungkin jawabanya belum tentu benar. seperti teman - teman saya yang menganut paham atheis (tidak mempercayai keberadaan tuhan) di DC kaskus, Beliau punya pemahaman logika yang berlebih.Dan jika anda bertanya pada dia mungkin akan lebih puas dengan jawabanya. pernah saya baca Salah satu asumsi beliau yang menitik beratkan hidup dalam nilai - nilai kebaikan hidup dan logika di banding dengan nilai - nilai agama. Seperti bab soal pembahasan pernikahan sejenis dan memilih jadi transgender lebih masuk akal, tapi bertentangan dengan agama. Salah satu quotes faforitnya adalah "lepaskanlah sesuatu yang liar dari diri anda", dan masih banyak lagi yang tak perlu saya beberkan disini

▶Untuk hal spiritual,
Kenapa saya memilih kata "inti". karna di dalam agama yang saya anut, di dalam hidup semua hal-hal yang akan di lakukan ada cara-caranya dari bangun tidur sampay mau beranjak tidur lagi. Seperti contoh saat kita membersihkan sisa makanan di mulut, pun itu di dalam agama saya ada aturanya : jika membersihkanya dengan cukil gigi atau tangan maka tidak boleh di telan, dan jika membersihkanya dengan lidah maka boleh di telan. Nah penggunaan kata "inti" adalah karna di dalam islam hakekat hidup adalah untuk beribadah kepada tuhan. Itu saja tidak dengan yang lain.
Adapun bekerja, menikah, mengurus keluarga, berlibur adalah bagian dari beribadah juga. Seperti sebuah hadist menyebutkan siapa saja yang mati saat bekerja maka di hitung mati sahid CIMMW. Tapi jelasnya semua itu hanyalah ibadah sampingan yang jika mungkin tidak mengerjakan intinya ibadah, tidak berlaku. Sedangkan pangkal semua ibadah adalah beriman,sholat, puasa, zakat. dan Jika tiada pangkal ibadah maka ibadah sampingan yang di kerjakan akan sia - sia saja
Dan apakah pendapat ini benar?
Jika anda bertanya kepada sebagian besar ulama santri di alam semsta jagad raya mungkin jawabanya benar, jadi nilainya 80 %


Seorang petapa mungkin lebih bijak dalam menjalani kehidupan, contohnya saja berwin. Banyak hal hal yang bisa ia jelaskan secara gamblang dan logis mengenai perihal kehidupan. Seperti yang beliau katakan bahwa ketika manusia mengatakan bahwa hidup ini tidak adil, di situ ia simpulkan bahwa manusia terlalu cepat menilai hidup tanpa mengetahui hidup itu baru setengahnya atau malah baru secuilnya berjalan.
Contoh : ketika saya gagal masuk universitas negri di lampung, ketika saya di PHK, dan ketika saya di hina orang yang saya cintai. Mungkin saat itu saya menitikan air tuba ehh air mata. Dan langsung mengecap bahwa diri saya adalah orang paling gagal di dunia, padahal usia saya baru 19 tahun saat itu, dan mungkin belum berjalan setengahnya. bagai mana jika suatu saat saya mendirikan budi daya jomblo man kecil - kecilan dan setelah 3 taun lamanya berhasil mengumpulkan 70.000 jomblo man yang siap di expor ke jepang. Dan ketika itu saya langsung menjadi orang paling kaya di lampung, lalu saya menanamkan saham di perusahaan - perusahaan lalu berinvestasi sesuaka hati, dan membeli pesawat tempur untuk mengedate orang yang saya cintai adakah saya seorang pecundang ???
itu baru satu contoh asumsi berwin tentang menyikapi kehidupan, saya tidak menaruh asumsi berwin mengenai kehidupan karna ini artikel saya bukan berwin. masih banyak yang sebenarnya ingin saya sampaykan di sini tapi saya sudah cape ngetik, jadi saya bahas di artikel lain yak,
Bonus :
Apa yang anda kira bebas belum tentu benar2 bebas.
Apa yang anda lihat/rasakan melalui indera anda belum tentu benar2 ada.
Apa yang tidak bisa anda lihat/rasakan melalui indera
anda belum tentu benar2 tidak ada.
Apa yang anda pikirkan belum tentu merupakan realita
yang sebenarnya.
"...people live their lives bound by what they accept as
correct and true... that is how they define reality. But
what does it mean to be correct or true? Merely vague
concepts... their reality may all be an illusion..." Uchiha
Itachi
Yang harusnya datang akan datang, yang harusnya
pergi akan pergi. Yang harusnya terjadi akan terjadi,
yang harusnya tidak terjadi tidak akan terjadi.
(Berwin.handaya)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "alur cerita"

Post a Comment